Selasa, 15 Juni 2010

dan aku hanya bisa bermimpi

hidupku tak semudah yang dibayangkan. bagai seonggok daun kering yang siap gugur bila angin bertiup. ayah.. sebagian nafas hidupku dibawa Tuhan ketempat persembunyian-Nya. dan aku hampir mati. bagaimana tidak? sebagian nafas hidupku dibawa-Nya pergi. sesak.. sepertinya Tuhan mencobaiku. untung saja aku tak jadi mati. Tuhan masih sayang. Ayah berpesan, agar aku jadi orang hebat. dengan segala mimpi yang kumiliki, ayah percaya aku akan menjadi orang hebat. ah ayah, kurang hebat apa aku? hidup tanpa seorang ayah. berdiri sok gagah di depan orang banyak sambil tersenyum pedih mengunci pintu kesedihan. ibu, orang tua tunggalku. pikiranku bagai dua arah dengannya. mimpiku bersama ayah, hanya benar-benar selembar mimpi. ibu selalu pasrah dengan keadaan yang ada. tapi aku ingin berontak dari keadaan. tak bisa aku diam saja. mimpiku ada disana. bersama ayah. dan aku harus menggapainya.. Tuhan tolong.. aku menjerit dan kuharap, Engkau mendengarku. kembalikan mimpiku. biarkan aku terus bermimpi dan biarkan aku menggapainya.. aku mulai beranjak dari keadaan. dengan langkah kecil kumulai keadaanku yang baru. akhirnya kita sejalan, bu. tapi ini takkan lama. mimpiku tetap harus aku raih. mimpiku menungguku. kubuka pintu gerbang mimpiku. dan kau ibu, menutupnya rapat. ah Tuhan. inikah jalanku? brengsek! ini hidupku, biar kujejaki jalanku sendiri. tak maukah melihatku hidup dalam kesukaan? aku ingin merasakan euforianya jadi mahasiswa. lelah antri daetar ulang, setelah itu dapat kartu mahasiswa lalu ospek. kapan seperti mereka? mengenakan jaket almamater dengan bangganya. ah envy saya Tuhan.. kenapa tak bisa kuraih semuanya. angan saya terus bergejolak. raih mimpi! serunya menggemparkan otak. pecah lama-lama otakku ini. rasanya aku tak sanggup. aku mati sajalah Tuhan! toh Engkau nanti yang rugi karna aku belum sempat beri yang terbaik. dan kalaupun terus hidup rasanya hidupku tak akan jauh dari kekecewaan. jadi begini rancangan-Mu? kutitipkan airmata ditiap hariku. dam itu untuk-Mu sebagai ucapan syukurku. aku muak. kelamaan aku tak sanggup bila harus terus menjadi pemimpi bila menggapai mimpiku bukanlah jalan-Mu. berikan aku peta kehidupanku supaya jalanku sesuai dengan jalan-Mu. kalau terus begini aku bisa kesasar dan kehilangan arah. baiklah. biarkan aku tetap bermimpi dan aku akan tetap menjadi seorang pemimpi. mimpi.. mimpi.. mimpi.. dan aku hanya bisa bermimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar